Popularitas? Untuk apa? Untuk siapa?

Assalamualaikum teman-teman!

Alhamdulillah, masih diberi kesempatan untuk menulis blog lagi nih! Setelah sekian lama bingung mau nulis apa, akhirnya dapet juga topik yang pas.

Apa kabar imannya hari ini? Semoga tetap terjaga dan naik terus ya, jangan drop!

Masuk ke topik nih.


Hasil gambar untuk ilustrasi gadget
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAQ-Ugu5CwyUTJugTD8saWhvS18gIFd2vz1ybm2sHX-6gBYiyFWgehK1pnCYPXGf82pqVJdujFzRKc6fyn-WEgGZj7mp0pi_yjPzXOYj0dQymJrkSQugLt3aHi2xrdXg_KD2LrhiSK8mY/s1600/2.jpg

Popularitas? Popularitas itu apa?

Popularitas adalah kata yang digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu yang dikenal, disukai, mudah dipahami, dan dikagumi oleh banyak orang.

Aku yakin, pasti temen-temen udah pada tau lah popularitas itu apa. Tetapi yang jadi masalah, kebanyakan orang, khususnya pemuda-pemuda negeri ini banyak yang salah menggunakan kepopuleran yang mereka dapatkan.

Popularitas ada sisi baik dan buruknya, sama seperti kebanyakan hal. Orang yang biasa-biasa saja, tidak diketahui oleh orang banyak, seringkali merasa, "Wah enak ya jadi orang terkenal, pasti banyak duitnya. Mau apa aja ada," sedangkan yang sudah populer seringkali juga merasa, "Enak ya masa-masa dulu sebelum terkenal, lebih bebas. Ngga ada yang komenin, sekarang dikit dikit langsung dikomen sama netizen." Kurang lebih begitu deh.

Lagi, kebanyakan orang jarang sekali memikirkan apa dampak yang mereka bawa ke followers/pengikutnya. Kebanyakan hanya memikirkan gimana caranya biar viral , viewers banyak, endorse, paid promote, duit ngalir terus. Kebanyakan yang sudah populer dan yang pengen populer berusaha membuat sesuatu yang beda dari yang lain dengan salah satunya membuang malu mereka. Mengumbar aurat dimana-mana, padahal aku yakin sebagian besar kalau dilihat KTP-nya, ditanya agamanya, mereka jawabnya islam, tapi sama sekali tidak mencerminkan seorang muslim. Mereka buang malu mereka begitu saja. Padahal, malu adalah sebagian dari iman.

Dari Abdullah bin Umar, beliau berkata:
ﺃﻥ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪ ﻣَﺮ ﻋَﻠﻰَ ﺭَﺟُﻞ ﻣﻦَ ﺍﻷﻧْﺼَﺎﺭ ﻭَ ﻫُﻮَ ﻳَﻌﻆُ ﺃَﺧَﺎﻩُ ﻓﻲ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺀ ﻓَﻘَﺎﻝَ : “ ﺩَﻋْﻪُ , ﻓﺈﻥ ﺍﻟﺤﻴَﺎﺀَ ﻣﻦَ ﺍﻹﻳْﻤَﺎﻥ “
“Rasulullah pernah melewati seorang laki-laki dari golongan Anshar yang sedang menasehati saudaranya dalam masalah ‘sifat malu’, beliau bersabda; Tinggalkan dia, sesungguhnya sifat malu itu sebagian dari iman”.
(HR.Bukhari Kitab Iman Bab Al-Hayau Minal Iman, 1/93/24)

Popularitas untuk apa?

Setelah mengetahui popularitas itu apa, sekarang pertanyaannya adalah popularitas itu untuk apa? Tujuannya apa? Sebagai manusia yang memiliki rasa malu, ketenaran yang mereka dapatkan pasti tidak akan digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat hanya untuk mendapatkan label 'kekinian' atau 'hitz'. Kepopuleran dapat mendatangkan banyak pahala, tapi juga mudah sekali untuk mendatangkan keburukan, apalagi dosa. 

  1. Mendatangkan kebaikan/pahala. Kalau kita menggunakan kepopularitasan untuk mengajak followers pada hal kebaikan dengan akhlak yang baik, InsyaAllah kita juga akan mendapatkan kebaikan itu pula.
  2. Mendatangkan keburukan/dosa. Kalau yang kita tampilkan adalah kemewahan gaya hidup, aurat diumbar, berkata-kata kasar/mengumpat, berbohong, dan lainnya deh, nanti kita akan dapat komen kebencian dari orang, bahkan bisa menjadi dosa jariyah loh temen-temen. Sereeem.
Gunakan popularitas untuk kebaikan ya teman-teman, agar bisa menjadi ladang pahala!

Popularitas untuk siapa?

Popularitas itu sebenernya untuk siapa sih? Menurutku, sebenernya popularitas itu bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain, terutama keluarga. Kalau kita sudah mendapatkan kebaikan dari kepopuleran yang kita miliki, jangan lupa untuk bersedekah, jangan lupa sama yang buat kamu populer, yaitu Allah. Karena sebenarnya populer itu bisa berupa ujian juga loh temen-temen. 

Harus diniatkan dalam hati, bahwa kepopuleran yang Allah beri ini, InsyaAllah akan digunakan untuk mengajak followers pada kebaikan, mengingat Allah, cinta Alquran, dan sebagainya. Niat mengajak kebaikan karena Allah, bukan karena ingin dipuji. Bismillah. Walaupun susah, pasti bisa!


Segini dulu deh ya temen-temen, terima kasih yang sudah mau membaca sampe akhir, semoga bisa buat tambah ilmu juga, ya ;)

Inget ya, 
“(Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui” (QS. Luqman: 16).
Semangat! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

How to Properly Move On